AllAdvantage adalah sebuah perusahaan pengiklan Internet yang pernah sangat sukses yang memposisikan dirinya sebagai “Penyedia Informasi” pertama di dunia dengan membayar anggota-anggotanya yang aktif memperoleh bagian pendapatan iklan dari kebiasaan-kebiasaan online mereka. AllAdvantage menjadi sangat terkenal dengan slogan mereka “Get Paid to Surf the Web” (Dibayar untuk Surfing di Web, pen.), sebuah kalimat yang semenjak itu menjadi sinonim dengan sebuah kesatuan yang luas dari sistem pembagian pendapatan iklan online.
AllAdvantage diluncurkan pada 31 Maret 1999, sebagai pendiri diantaranya Jim Jorgensen, Johannes Pohle, Carl Anderson, dan Oliver Brock. Hingga mendekati 2 tahun beroperasi, menaikkan pertumbuhan modal hampir sebesar $200 Juta dan para anggotanya menjadi lebih dari 10 Juta pada 18 bulan pertama beroperasi. Dalam 6 bulan peluncurannya, menjadi website yang paling banyak dikunjungi menurut Nielsen/NetRatings dan perusahaan-perusahaan penyurvei trafik Internet serta tetap menduduki ‘top 20’ selama keberadaannya.
AllAdvantage mengkontribusikan beberapa konsep baru untuk pasar yang berdampak hingga sekarang. Sebagai contoh, perusahaan software Viewbar™ adalah salah satu teknologi pemasang iklan pada desktop sejak awal. Viewbar™ menunjukkan iklan-iklan di dekat jendela aplikasi yang dapat didudukkan pada bagian bawah layar pengguna, memunculkan iklan-iklan yang isinya dilihat oleh pengguna ketika menjelajahi website (familiar dengan Google Toolbar?). Ini memungkinan untuk membayar sejumlah besar komisi tunai yang didapat dari iklan-iklan dan tetap menguntungkan.
Perusahaan juga menunjuk badan hukum pertama di dunia Chief Privacy Officer, membuat peraturan sebagai penanggungjawab senior eksekutif untuk melindungi privasi dan keamanan data-data penggunanya serta mengurus berbagai resiko dan ancaman pada keberadaan layanan ini. Perusahaan menunjuk pengacara pribadi Ray Everett-Church yang ditempatkan pertama kali pada Agustus 1999, memulai sebuah tren yang menyebar dengan sangat cepat diantara perusahaan-perusahaan besar, baik offline maupun online. Pada tahun 2001, organisasi penelitian non-profit ‘Privacy and American Business’ melaporkan sejumlah ‘Fortune 500’ perusahaan-perusahaan yang menunjuk senior eksekutif dengan hak atau peranan sebagai Chief Privacy Officer. Pernah memperhatikan situs dengan tulisan ‘Privacy Policy’ (kebijakan kerahasiaan) di bagian bawahnya? AllAdvantage-lah yang pertama kali melakukannya.
AllAdvantage mungkin yang paling diingat atas adaptasi kesuksesan konsep “viral marketing”, sebuah istilah yang diciptakan pertama kali oleh Draper Fisher Jurvetson. Pada viral marketing, para anggota mempromosikan kepada orang lain dan rekan-rekannya, yang mana AllAdvantage memberikan kompensasi, menghadiahkan para anggotanya yang sukses mempromosikan anggota lain yang direferensikannya. Pada Mei 2000 artikel Red Herring Magazine, Steve Jurvetson menyebutkan AllAdvantage sebagai contoh utama viral marketing yang sukses.
AllAdvantage pada puncaknya menjadi korban penurunan yang tajam pada dana iklan sebagai korban ‘booming’ dotcom dan ekonomi AS memasuki resesi pada periode pertengahan tahun 2000. AllAdvantage berencana menawarkan saham pada awal 2000, ditanggung oleh investor bankir legendaris Frank Quattrone dan perusahaannya ‘Credit Suisse First Boston’. Pada pertengahan 2000, penawaran dibatalkan. Perusahaan melanjutkan mencari sumber-sumber pendapatan baru dan memperluas penawarannya meliputi undian. Tetapi perusahaan pada akhirnya menghentikan operasinya pada Februari 2001. Pada waktu ditutupnya, perusahaan telah memberikan lebih dari $120 juta kepada para anggotanya.
AllAdvantage diluncurkan pada 31 Maret 1999, sebagai pendiri diantaranya Jim Jorgensen, Johannes Pohle, Carl Anderson, dan Oliver Brock. Hingga mendekati 2 tahun beroperasi, menaikkan pertumbuhan modal hampir sebesar $200 Juta dan para anggotanya menjadi lebih dari 10 Juta pada 18 bulan pertama beroperasi. Dalam 6 bulan peluncurannya, menjadi website yang paling banyak dikunjungi menurut Nielsen/NetRatings dan perusahaan-perusahaan penyurvei trafik Internet serta tetap menduduki ‘top 20’ selama keberadaannya.
AllAdvantage mengkontribusikan beberapa konsep baru untuk pasar yang berdampak hingga sekarang. Sebagai contoh, perusahaan software Viewbar™ adalah salah satu teknologi pemasang iklan pada desktop sejak awal. Viewbar™ menunjukkan iklan-iklan di dekat jendela aplikasi yang dapat didudukkan pada bagian bawah layar pengguna, memunculkan iklan-iklan yang isinya dilihat oleh pengguna ketika menjelajahi website (familiar dengan Google Toolbar?). Ini memungkinan untuk membayar sejumlah besar komisi tunai yang didapat dari iklan-iklan dan tetap menguntungkan.
Perusahaan juga menunjuk badan hukum pertama di dunia Chief Privacy Officer, membuat peraturan sebagai penanggungjawab senior eksekutif untuk melindungi privasi dan keamanan data-data penggunanya serta mengurus berbagai resiko dan ancaman pada keberadaan layanan ini. Perusahaan menunjuk pengacara pribadi Ray Everett-Church yang ditempatkan pertama kali pada Agustus 1999, memulai sebuah tren yang menyebar dengan sangat cepat diantara perusahaan-perusahaan besar, baik offline maupun online. Pada tahun 2001, organisasi penelitian non-profit ‘Privacy and American Business’ melaporkan sejumlah ‘Fortune 500’ perusahaan-perusahaan yang menunjuk senior eksekutif dengan hak atau peranan sebagai Chief Privacy Officer. Pernah memperhatikan situs dengan tulisan ‘Privacy Policy’ (kebijakan kerahasiaan) di bagian bawahnya? AllAdvantage-lah yang pertama kali melakukannya.
AllAdvantage mungkin yang paling diingat atas adaptasi kesuksesan konsep “viral marketing”, sebuah istilah yang diciptakan pertama kali oleh Draper Fisher Jurvetson. Pada viral marketing, para anggota mempromosikan kepada orang lain dan rekan-rekannya, yang mana AllAdvantage memberikan kompensasi, menghadiahkan para anggotanya yang sukses mempromosikan anggota lain yang direferensikannya. Pada Mei 2000 artikel Red Herring Magazine, Steve Jurvetson menyebutkan AllAdvantage sebagai contoh utama viral marketing yang sukses.
AllAdvantage pada puncaknya menjadi korban penurunan yang tajam pada dana iklan sebagai korban ‘booming’ dotcom dan ekonomi AS memasuki resesi pada periode pertengahan tahun 2000. AllAdvantage berencana menawarkan saham pada awal 2000, ditanggung oleh investor bankir legendaris Frank Quattrone dan perusahaannya ‘Credit Suisse First Boston’. Pada pertengahan 2000, penawaran dibatalkan. Perusahaan melanjutkan mencari sumber-sumber pendapatan baru dan memperluas penawarannya meliputi undian. Tetapi perusahaan pada akhirnya menghentikan operasinya pada Februari 2001. Pada waktu ditutupnya, perusahaan telah memberikan lebih dari $120 juta kepada para anggotanya.
Dan pada 20 November 2006, dilaporkan oleh beberapa pendiri AllAdvantage telah bereinkarnasi pada bisnisnya dibawah satu perusahaan baru, AGLOCO™.
DAFTAR UNTUK ACCOUNT AGLOCO™
Klik disini
Silahkan masukkan nomer ID saya BBDN5080 jika meminta nomer ID.
DAFTAR UNTUK ACCOUNT AGLOCO™
Klik disini
Silahkan masukkan nomer ID saya BBDN5080 jika meminta nomer ID.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar